Efek Samping Kemoterapi Yang Mungkin Terjadi

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas informasi seputar Efek Samping Kemoterapi Yang Mungkin Terjadi Pada Pasien. Namun sebelum membahas informasi tersebut, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu informasi seputar apa itu Kemoterapi. 

Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi atau biasa disebut kemo dikenal sebagai pengobatan kanker. Kemoterapi memiliki ragam manfaat dalam memerangi sel-sel kanker. Meski demikian, metode pengobatan ini juga memiliki efek samping yang tidak sedikit.



Kemoterapi mungkin diberikan selama rawat inap di rumah sakit atau klinik sebagai bagian dari pengobatan rawat jalan, meski kemoterapi juga dapat dilakukan di rumah. Namun proses pengobatan kemoterapi harus tetap diawasi oleh dokter dan perawat untuk mengamati kemungkinan efek samping atau adanya keputusan diperlukannya penggantian dengan obat-obatan.

Efek Samping Kemoterapi Yang Mungkin Terjadi Pada Pasien

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah menyelamatkan jutaan jiwa. Namun kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil.

Sulit untuk memprediksi seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping dari kemoterapi sebab tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan tersebut.

Efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat. Misalnya sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut sehingga kemoterapi memiliki efek negatif. Berikut adalah gejala efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi:
  1. Rambut rontok.
  2. Kehilangan nafsu makan.
  3. Sesak napas dan detak jantung tidak biasa akibat anemia.
  4. Mual dan muntah.
  5. Mimisan.
  6. Kulit kering dan terasa perih
  7. Gampang memar.
  8. Gusi berdarah.
  9. Sulit tidur.
  10. Gairah seksual menurun.
  11. Rasa lelah dan lemah sepanjang hari.
  12. Konstipasi atau diare.
Yang penting diketahui, efek samping kemoterapi tersebut akan segera hilang setelah pengobatan selesai.

Selain itu, efek kemoterapi tidak akan menimbulkan akibat yang berbahaya bagi kesehatan. Meski pada beberapa kasus, efek samping kemoterapi bisa lebih serius dibandingkan yang lain. Misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan cepat sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. Sedapat mungkin hindari diri Anda dari orang-orang yang sakit atau terkena infeksi selama kemoterapi.

Kemoterapi untuk kanker pada sel darah atau tulang sumsum merupakan yang paling berisiko terhadap infeksi karena jenis kanker tersebut telah menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih. Jika mengalami gejala seperti demam, diare, muntah-muntah, sulit bernapas, sakit dada atau pendarahan, segera temui dokter.

Itulah informasi seputar  Efek Samping Kemoterapi Yang Mungkin Terjadi yang dapat saya sampaikan. Semoga saja informasi seputar Efek Samping Kemoterapi ini dapat bermanfaat untuk semuanya.

Efek Kemoterapi Yang Mungkin Terjadi Pada Pasien

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Efek Samping Kemoterapi Yang Mungkin Terjadi"

Post a Comment